Dalam lakon pewayangan, Petruk ini sering menjelaskan pitutur Semar yang kadangkala terlalu filosofis. Petruk yang cerdas, suka mengkritik, namun humoris tanpa menyudutkan. Orang-orang semacam Petruk selalu ada, dan jangan diabaikan karena mereka jeli dalam menterjemahkan berbagai kondisi sosial, politik, dan budaya.
123Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang tercitrakan dalam setiap cerita wayang. Penelitian ini menyoroti perihal
Oleh orang Jawa dimudahkan penyebutannya. Semar, Gareng, Petruk, Bagong,” papar Kiai Said. (Baca: Kiai Said: Wayang Sarat Filsafat Kehidupan) Karenanya wayang merupakan dakwah bil khikmah. Dakwah tersebut ternyata berhasil terbukti selama 50 tahun yakni tahun 1450-1500, Islam tersebar di Nusantara melalui budaya, salah satunya wayang.
ANALISA WAYANG ANOMAN OBONG. 1. Latar Belakang. Wayang merupakan salah satu kekayaan budaya yang bernilai tinggi. Dalam wayang, berbagai macam bentuk kesenian seperti seni sastra, seni suara, seni musik, dan seni rupa digabungkan menjadi satu sehingga tercipta sebuah pertunjukan yang indah, menarik, dan padat makna.
61 Brajanata dalam teks ini disebut pula dengan nama Godhèg (yang bercambang—Jawa), selaras dengan deskripsi fisiknya yang berperawakan kukuh (bdk. Poerbatjaraka:86). c. memiliki nama lain
4. Bagong. Bagong memiliki ciri yaitu badannya yang bulat, mata mleleng, mulut dower, badan ngropoh, dan memiliki tangan yang megar. Penggambaran fisik dari Bagong ini memiliki makna bahwa seseorang harus memiliki hati yang bahagia, hati yang hidup, dinamis, dan optimis. Demikian penjelasan mengenai Punakawan dan tokoh-tokohnya.
tr8As. rd570a88ei.pages.dev/27rd570a88ei.pages.dev/481rd570a88ei.pages.dev/81rd570a88ei.pages.dev/203rd570a88ei.pages.dev/147rd570a88ei.pages.dev/104rd570a88ei.pages.dev/242rd570a88ei.pages.dev/241
cerita wayang bagong dalam bahasa jawa